Jika dahulu Anda sering mendengar Jakarta dan Surabaya menjadi salah satu kota termacet di Indonesia, rasanya sekarang hal tersebut tidak lagi berlaku sepenuhnya. Julukan tersebut kini beralih ke kota Bandung hingga banyak yang menyebut Bandung kota termacet abad ini.
Tentu ada banyak hal yang menyebabkan Bandung kemudian menyusul menjadi kota termacet di Indonesia. Sebagai kota dengan penduduk padat, Bandung juga sering menjadi tujuan wisata hingga tujuan tempat menuntut ilmu terfavorit sehingga berpeluang mendatangkan banyak warga baru ke kesana.
Penyebab Dan Solusi Untuk Mengatasi Bandung Kota Termacet
Pastinya banyak yang bertanya-tanya bagaimana bisa Bandung mendapat predikat sebagai kota termacet mengalahkan Jakarta dan Surabaya sebagai kota modern. Hampir semua orang tahu jika Bandung adalah kota yang nyaman dan tenteram untuk berlibur karena jauh dari hiruk pikuk kota modern layaknya Jakarta. Namun, hal tersebut tidak berlaku lagi. Berikut adalah daftar yang menyebabkan Bandung menjadi kota termacet abad ini;
1. Semakin Bertambahnya Jumlah Kendaraan Pribadi
Salah satu yang menjadi sebab munculnya predikat Bandung kota termacet saat ini adalah karena semakin banyaknya jumlah kendaraan yang ada di Bandung. Semakin banyaknya jumlah kendaraan tersebut tidak diiringi dengan penambahan jumlah jalan infrastruktur, sehingga kendaraan kadang bisa menumpuk pada jalan tertentu pada saat jam sibuk.
2. Warga Bandung Lebih Suka Naik Kendaraan Pribadi
Penyebab selanjutnya adalah semakin banyaknya warga Bandung yang lebih suka dan nyaman menggunakan kendaraan pribadi dibanding naik angkot atau taxi untuk moving dari satu tempat ke tempat lainnya.
Tentunya hal demikian akan menjadikan penumpukan pada ruas jalan tertentu. Bayangkan jika satu keluarga ada 5 orang dewasa yang semuanya membawa kendaraan pribadi sendiri-sendiri saat beraktivitas. Jika di Bandung ada ratusan ribu jumlah warganya, coba Anda kalikan berapa kendaraan pribadi yang keluar pada saat pagi ketika aktivitas baru saja dimulai. Pasti crowded bukan?
3. Banyaknya Warga Pendatang
Bandung yang terkenal sebagai pusatnya fashion telah menjadi daya tarik tersendiri bagi banyak orang untuk datang ke sini, baik sebagai wisatawan atau penduduk baru. Apalagi Bandung juga terkenal sebagai surga wisata dan kuliner.
Satu lagi yang membuat banyak orang datang hingga menetap di kota Bandung adalah banyaknya universitas bagus di Bandung sebagai tujuan untuk menuntut ilmu. Dengan adanya hal tersebut wajar jika pertambahan jumlah warga Bandung pun semakin meningkat yang pada akhirnya berpotensi menjadikan Bandung kota termacet saat ini.
Melihat situasi Bandung yang semakin semrawut karena semakin banyaknya kendaraan di jalan-jalan utama kota Bandung, harus ada solusi yang wajib diambil agar Bandung tidak lagi menjadi kota termacet. Berikut adalah solusi yang bisa diterapkan;
1. Membangun Lebih Banyak Jalan Layang
Solusi pertama yang akan dilakukan oleh dinas kota Bandung untuk mengatasi kemacetan yang semakin parah di Bandung adalah dengan memperbanyak dan mempercepat pembangunan jalan layang atau fly over di titi-titik rawan terjadinya macet.
Dengan adanya banyaknya jalan layang pada tempat penting tertentu, penumpukan kendaraan pada satu titik tidak akan terjadi.
2. Rekayasa Ganjil Genap
Bandung kota termacet bisa teratasi walaupun tidak sepenuhnya dengan menerapkan rekayasa ganjil genap yang sebelumnya pernah diterapkan di Jakarta. Walaupun pihak dishub kurang yakin dengan keberhasilan solusi ini sebab akan menimbulkan penumpukan kendaraan pada wilayah lainnya, tidak ada salahnya jika dicoba terlebih dahulu.
3. Mengurangi Jumlah Kendaraan Pribadi
Bukan salah warga Bandung sepenuhnya apabila sekarang semakin banyak warganya yang memilih menggunakan kendaraan pribadi dibanding angkutan umum. Salah satu penyebabnya adalah kurang nyamannya warga dalam menggunakan kendaraan umum. Keamanannya juga kurang hingga warga lebih nyaman menggunakan kendaraan pribadi.
Jika hal tersebut dibiarkan berlarut tentu akan semakin memperpanjang kemacetan yang ada di Bandung. Solusinya memang harus mengurangi jumlah kendaraan pribadi dengan cara mengajak warga untuk beralih menggunakan angkutan umum. Pastinya harus disertai dengan perbaikan fasilitas dan kenyamanan kendaraan umum agar warga tidak lagi menggunakan kendaraan pribadi.
4. Mengurangi Jumlah Pendatang
Bandung kota termacet telah terkenal memiliki magnet tersendiri sehingga banyak orang tertarik untuk datang ke Bandung bahkan hingga menetap. Tentunya hal yang demikian akan menyebabkan membludaknya jumlah penduduk di Bandung dan otomatis menambah jumlah kendaraan pribadi untuk menunjang aktivitas.
Solusi terbaiknya memang dinas Bandung harus tegas membuat peraturan dengan mengurangi jumlah pendatang yang masuk ke Bandung. Hal ini pernah diterapkan di Jakarta dan cukup memberi dampak yang positif untuk mengurai kemacetan harian.
Bandung kota termacet, siapapun tidak ingin label tersebut selamanya melekat pada diri kota Bandung. Bandung yang terkenal sebagai surganya kota wisata, kuliner dan fashion harus terbebas dari crowdednya kemacetan yang terjadi setiap harinya. Dengan melakukan solusi yang diusulkan di atas, diharapkan Bandung akan kembali nyaman tanpa terlalu banyaknya kendaraan dan semakin sejuk tanpa adanya hilir mudik kendaraan yang jumlahnya ratusa di jalan setiap harinya.